Tiba-tiba Sandeul melihat Jinyoung berada di belakang tembok dan berkata pada IU
“Bukankah itu Jinyoung? Sedang apa dia di belakang tembok itu” tanya Sandeul
“Kau benar!! Itu Jinyoung. Kita hampiri dia yukk.. Sekalian kita tanya apa yang dia lakukan disana ^^”
“ide bagus!”
“HYUNG!!” teriak sandeul sambil mengagetkan Jinyoung.
“Kau ini mengagetkanku saja!! Ke..ke..kenapa kalian bisa ada di sini?” Jinyoung pun mulai gugup dan khawatir kalau mereka mencurigainya.
“Kami tidak sengaja melihatmu tadi. Kenapa kau yang bertanya? Harusnya kami yang bertanya mengapa kau ada di sini” tanya sandeul
“Aku hanya merasa bosan di kelas dan ingin mencari udara segar”
“Tidak seperti kau yang biasanya!!”
“Sudahlah sandeul oppa.. Mungkin benar yang dikatakan jinyoung oppa.. Di kelas memang udaranya sumpek. Benar kan oppa?” kata IU sambil tersenyum kepada jinyoung.
“Iya.”
“haaah.... kalian ini sama saja!! Sudahlah aku mau ke kelas lagi”
“Kenapa dia begitu aneh?? Tadi baik, sekarang sensitif.. Benar-benar aneh”
“Mungkin dia kesal karna kau membelaku”
“jinjjayo? Begitu saja kesal? Tetap saja aneh”
“Kau ini lucu ya?”
“mwo? gomawo oppa ^^”
“Cheonmaneyo.. Ngomong-ngomong, kau tidak ingin masuk ke kelas? Di luar udaranya mulai dingin”
“Apa aku harus masuk ke kelas dan meninggalkanmu sendiri di sini? Aku tidak mungkin meninggalkanmu sendirian di sini”
“Kalau begitu ayo kita masuk kelas bersama ^^” ajak Jinyoung.
“Let's go!!! kkk~”
Sadar ataupun tidak (?) Jinyoung memegang tangan IU sambil berjalan menuju kelas
“Tanganmu...” kata IU
“Waeyo? Ada apa dengan tanganku?”
“Tanganmu memegang tanganku”
“Apakah tidak boleh?”
“Tapi nanti.....”
“Ah sudahlah!! Tak usah dengarkan kata Ahyun. Bukankah kita hanya berpegangan tangan. Tidak kisseu kan?”
“Ah????????” seketika pipi IU langsung memerah.
“Aku hanya bercanda. Tak usah khawatir”
*sesampainya di kelas
“aigoo hyung!! ><” kata Baro
“waeyo?”
“Apakah kau berpacaran dengannya?”
“Tidak”
“Tapi kau berpegangan tangan dengannya” sambung Gongchan
“Apakah jika seorang laki-laki dan perempuan bergandengan tangan itu artinya pacaran?” tanya IU dengan polosnya.
“Ah.. Tentu saja.. Apa kau tidak tahu?” jawab Baro sambil merangkul IU
“Tidak tahu apa?”
“Apabila seorang laki-laki dan perempuan bergandengan tangan itu artinya pacaran. Dan bila seorang laki-laki dan perempuan kisseu maka mereka sudah menikah” kata Baro seolah menjebak IU xD
“Benarkah? Aku baru mendengarnya”
“aah kau ini!! Dia terlalu polos!! Jangan coba untuk menjebaknya..” kata gongchan pada baro
“Jadi yang dikatakan Baro itu bohong?”
“Omo kau ini polos sekali ya xD sampai-sampai tidak tahu kalo kau ku kerjai” ucap Baro.
“Sudahlah tak usah dengarkan Baro. Dia memang hobi mengerjai orang” kata gongchan
“Baro hyung!!! Kau jahat sekali” kata IU
“Mianhae.. Habisnya kau terlalu polos.. Aku rasa aku menyukaimu”
“Eh??????”
“Iya aku menyukaimu.. Kau gadis yang lugu ^^ aku suka padamu”
“Ya Tuhan.. Rasanya aku ingin pingsan saja!!!” kata IU sambil terduduk lemas di bangkunya
“Waeyo? Apa kau sakit?” tanya Baro
“Aniya..”
“Hari pertama sekolah yang menakjubkan bukan? Terlalu banyak kejutan untukmu hari ini” ucap Jinyoung
“Kenapa kau tahu?”
“Entahlah.. Mungkin kita satu hati” jawab Jinyoung sambil tersenyum
“Kau selalu bisa menghiburku”
“Benarkah? Baguslah!! Apabila kau sedih, ingatlah aku. Karna aku akan selalu berada di sampingmu untuk menghiburmu”
Saat Jinyoung dan IU sedang asik mengobrol, datanglah CNU
“Annyeong hasseyo”
“Annyeong hasseyo” jawab IU dengan ramah
“Bolehkah aku berkenalan dengan wanita ini, Jinyoung?” tanya CNU
“Kenapa bertanya kepadaku? Tentu saja kau boleh”
Dalam hati IU berkata
“Ah?? Kenapa dia membiarkan CNU mendekati ku? Apa perkataannya tadi hanyalah bualan? Kira-kira apakah dia merasakan apa yang aku rasakan? Apakah dia juga mencintaiku”
“Hey.....” teriak Jinyoung kepada IU yang sedang melamun
“hm... kau ini kenapa?”
“CNU ingin berkenalan denganmu, aku tidak enak berada di antara kalian berdua. Jadi aku pergi dulu ya ^^”
“Bukankah tidak apa-apa?”
“Ah sudahlah... aku tidak ingin mengganggu kalian” jawab Jinyoung.
Padahal sebenarnya hati dan mulut Jinyoung saling bertentangan. Hatinya berkata
“Aku tidak ingin meninggalkannya sendiri. Hari ini sudah dua pria yang menyatakan cinta kepadanya. Sedangkan aku belum. Jika aku meninggalkan mereka berdua, maka bisa-bisa CNU menyukai IU dan menyatakan cintanya” Seperti ada perang antara diri dan hati Jinyoung.
Setelah jarak Jinyoung dan mereka tlah jauh, Jinyoung menoleh lagi dan berkata
“Aku mempercayainya. Dia punya rasa yang sama sepertiku. Dia tidak mungkin menaruh hati pada yang lain. Tapi apabila dia tidak memiliki rasa yang sama denganku. Aku tidak bisa melakukan apa-apa. Biarkan dia memilih sesuai hatinya”
Sementara itu.....
“Kenapa kau terus melamun?” tanya CNU pada IU
“Ah.. tidak papa”
“Apa kau menyukai Sandeul?”
“Bicara apa kau ini.. Tentu saja tidak”
“Lihatlah! Pipimu langsung memerah saat ku tanyakan hal itu”
“Itu perasaanmu saja”
“Mengakulah padaku kalau kau menyukai Sandeul, maka aku akan membantumu.”
“Membantu apa?”
“Ya tentu saja membantumu untuk dekat dengan Sandeul. Sudahlah! Tak usah beralasan lagi! Aku tau kau suka dia. Dan sebagai teman yang baik, aku akan membantumu untuk dekat dengannya”
“Tapi................”
Belum sempat IU menyelesaikan perkataannya, CNU meninggalkannya.
“Bagaimana ini?? Aku kan menyukai Jinyoung bukan Sandeul. Kenapa bisa terjadi salah paham seperti ini ><”
*Keesokan harinya.....
“Sandeul, bolehkah aku meminjam handphonemu?” tanya CNU
“Tentu saja ^^ tapi ada perlu apa?”
“Aku bosan.. Aku hanya ingin bermain games”
Tetapi sebenarnya CNU mengirimkan pesan kepada IU yang berisikan
“Annyeong IU.. Hari ini bagaimana kalau kita makan siang bersama? Aku menunggumu di kelas Seni saja ya ^^ -sandeullie”
Pada jam istirahat CNU pun meminjam handphone IU dan mengirimkan sms yang sama, hanya berbeda nama
“Annyeong Sandeul.. Hari ini bagaimana kalau kita makan siang bersama? Aku menunggumu di kelas Seni saja ya ^^ -IU”
*Pada jam makan siang
“IU, bagaimana kalau kita makan siang bersama??” tanya Jinyoung
“Mianhae, aku ingin makan siang denganmu, tapi aku sudah ada janji”
“Oh.. Yasudah tidak apa-apa.. Kita bisa makan siang bersama lain waktu”
“Terimakasih atas pengertiannya ^^ Ngomong-ngomong kau tau tidak dimana letak kelas seni?”
“Kau hanya perlu lurus lalu belok kanan”
“Sekali lagi terimakasih”
*Pada saat di ruang seni
“Aku sudah tidak sabar melihat muka imutnya itu” kata Sandeul
“Oppa sandeullie”
“Ah... IU akhirnya kau datang” lalu sandeul berbalik dan melihat siapa yang datang
“IU?? Kau menunggu IU? Ini aku, Ahyun.. ”
“Oh rupanya kau”
“Kenapa kau begitu cuek oppa?? Kenapa kau lebih memilih IU daripada aku??” Ahyun memeluk sandeul sambil menangis
“Hey apa-apaan kau ini?? Lepaskan aku!!!”
“Ku mohon oppa.. Sekali ini saja, aku ingin menangis di pelukanmu”
“Sudahlah kau tidak usah menangis.. ” Sandeul membelai rambut Ahyun
Tiba-tiba.....
“Oppa” kata IU
“IU kau sudah datang?? Ini tidak seperti yang kau bayangkan.. Aku bisa menjelaskannya”
“Tidak apa-apa.. Kalian bisa melanjutkannya.. Maaf jika aku mengganggu”
IU pergi meninggalkan Sandeul dan Ahyun dengan rasa kecewa
“Kenapa dia tega berbuat seperti ini kepadaku?? Kenapa??” katanya sambil menangis
“IU ah....”
“Hm... Jinyoung?”
“Kenapa kau menangis di sini?? Bukankah kau ada janji makan siang?”
“Lupakanlah!!”
“Ada apa?? Bisa ceritakan padaku?”
“Walaupun aku tidak mencintainya tapi apa perlu dia melakukan itu di hadapanku??”
“Dia?? Tidak mencintai?? Apa maksudmu??”
“Sandeullie!! Dia mengajakku makan siang, tapi tadi aku melihatnya di ruang seni sedang berpelukan dengan Ahyun. Walaupun aku tidak mencintainya, tapi ini rasanya sakit sekali.. Seperti tlah ditipu saja!!”
“Lalu siapa yang kau cintai??”
“Kau!! Kau Jung Jinyoung!! Apakah kau tidak merasakannya?? Aku mencintaimu.. Hanya dirimu”
Jinyoung hanya bisa tersenyum dan memeluk IU
“Akupun mencintaimu.. Jangan buang air matamu untuk dia lagi ya?? Karna aku akan selalu ada di sini.. Di hatimu”
----------TO BE CONTINUED-----------
Haha xD Maafkanlah CERITA yang menurut kalian gak nyambung. Dan jalan cerita yang ngalor ngidul~ Selamat menikmati FFnya ya :3 Dan nantika COMPLICATED LOVE PART3 XD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar