Selasa, 06 September 2011

AKU CINTA IDOLAKU!!!

Apakah salah jika aku mencintai idolaku?

"Lihatlah, betapa tampannya idolaku ini. Tampan,multitalented,ramah. Aku tidak salah menjadikannya idola!" kata Fifi.
[Fifi adalah seorang anak perempuan yang berumur 14 tahun. Sekarang dia duduk dibangku kelas X]

"Fifi!! Apa kau tidak akan beranjak dari kasur? Ini sudah siang, nanti kau bisa terlambat ke sekolah" jerit ibu Fifi yang kesal.
"Iya bu.. Aku akan segera mandi"

"Lain kali jangan seperti ini. Kau bisa terlambat ke sekolah"
"Baik bu.. Aku janji tidak akan mengulanginya"

"Kau terlambat lagi?" tanya teman sebangku Fifi
"Ah.. Iya hehe" jawab Fifi sambil tersipu malu
Selama pelajaran berlangsung, Fifi selalu memperhatikan gurunya. Baginya motivasi terbesarnya adalah untuk membuat idolanya bangga mempunyai fans seperti Fifi. Tapi sayangnya, Fifi adalah siswa yang tidak aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Hanya saat dia yakin kalau jawabannya itu benar, baru ia memberanikan diri untuk menjawab soal dari gurunya.

"Kenapa tidak ada gurunya?" tanya Fifi.
"Um..tadi kata ketua kelas, gurunya sedang ada urusan. Jadi, tidak bisa mengajar"
Kesempatan jam kosong seperti ini biasanya digunakan Fifi untuk online. Yap! Fifi benar-benar tidak bisa lepas dari internet. Karna biasanya internet paling sering mengupdate tentang idolanya.

"Fi..aku boleh pinjam handphonemu?" tanya salah seorang teman Fifi
"Untuk apa?" jawab Fifi yang malah bertanya lagi
"Hanya ingin mengirim lagu" jawab temannya lagi
"Di handphoneku kebanyakan lagu luar negeri"
"Wah...berarti kau tidak cinta negara sendiri yah" jawab temannya yang seolah menyindir Fifi.
"Hey!!! Bukannya aku tidak cinta negara sendiri. Apa salah kalau aku menyukai musik dari negara lain. Bukankah aku tidak pernah mencampuri tentang hobimu?! Kenapa kau berani berkata seenaknya?"
Fifi paling tidak suka jika ada yang menjelek-jelekan tentang hobinya, termasuk kesukaannya. Apalagi kalau ada yang mencela idolanya, dia akan menjadi sangat marah. Menurutnya, apabila mereka tidak suka dengan idolanya, tidak perlu mem-bash nya.

"Aku mencintai idolaku, apakah itu salah? Mungkin aku terlalu mencintainya sehingga aku berharap suatu saat aku bisa menjadi pacarnya. Apakah tingkahku ini kekanak-kanakan?" kata Fifi dalam hati

Suatu malam, Fifi melihat rekaman mini concert. Dan terlihat ada seorang wanita yang beruntung bisa naik ke atas panggung untuk dinyanyikan sebuah lagu. Masalahnya orang yang menyanyikan lagu itu adalah idola Fifi.
"Aaaah!! Beruntung sekali wanita itu!!" Fifi berteriak sambil memukul bantalnya.
Sejenak ia terdiam dan memutar ulang video itu
"Aku tidak boleh egois seperti ini. Suatu saat idolaku pasti mempunyai pacar. Aku harus bisa menerima kenyataan bahwa mungkin nantinya bukanlah aku yang menjadi pacarnya. Aku selalu berharap menjadi penonton yang beruntung seperti wanita tadi. Tapi, sekali lagi aku tidak boleh egois! Aku harus bisa menerima kenyataan bahwa mungkin nantinya bukanlah aku yang menjadi penonton beruntung itu. Ketika aku bermimpi, aku juga harus siap untuk tidak tercapainya mimpi itu. Tetapi tentu saja aku tak akan menyerah! Aku pasti bertemu idolaku"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar