Sabtu, 24 September 2011

B1A4's Pict

Name : Baro Cha Sunwoo



Name : Shin Dongwoo



Name : Gongchan Shik




Name : Jung Jinyoung



Name : Sandeul Lee Junghwan



B1A4

(cr :  @nikoorux on tumblr )

Selasa, 20 September 2011

Goodbye My Love Part I

Cast : 1. Gongchan Shik (B1A4), sebagai Chan
           2. Baek Suzy (Miss A), sebagai Eunji

"Ah sial!! Kenapa hari ini harus hujan?" gerutu Eunji
[Eunji adalah salah satu murid di K-Music School]

"Apa kau butuh payung" tanya seorang pria sambil memayungi Eunji
"Mwo? Kau siapa?" tanya Eunji
"Aku? Aku Gongchan, kau bisa memanggilku chan ^^ Lalu siapa namamu?"
"Aku Eunji, salah satu murid di K-Music School. Kenapa kau bisa ada di sini?"
"Aku juga bersekolah di K-Music School" jawab Chan sambil tersenyum
"Benarkah? Kenapa aku tidak pernah melihatmu?"
"Entahlah~ Mungkin karena aku tidak terlalu populer di sekolah kkk~"
"Huh.. Tidak mungkin pria tampan sepertimu tidak populer di sekolah"
"Apakah itu sebuah pujian? Jika benar terimakasih ^^"
"Tentu!"
"Jadi apakah kau membutuhkan payung ini atau tidak?"
"Iya, aku perlu :)"
"Baiklah aku akan mengantarmu"

Chan hanya mengantarkan Eunji sampai gang rumahnya. Dia membiarkan Eunji membawa payungnya dan berkata
"Bawalah payung itu! Aku tidak ingin kau kehujanan. Besok aku akan mengambilnya"

Eunji benar-benar tidak bisa melupakan kejadian tadi. Dia terus memikirkan kejadian tadi, wajah dari pria itu apalagi senyumnya. Fikiran Eunji benar-benar penuh dengan wajahnya.

Keesokan harinya Eunji pergi sekolah dengan sangat semangat. Yang ada di fikirannya hanyalah payung dan pria tampan itu. Sampai-sampai dia lupa untuk sarapan.

Sesampainya di sekolah ada seorang pria yang menyapa Eunji. Dia adalah teman Eunji, namanya Baro.
"Annyeong Eunji-ah" sapa pria itu
"Annyeong Baro-ah ^^"
"Mau masuk ke dalam kelas bersamaku?"
"Tentu saja"

Bel masuk-Istirahat-Bel Masuk-Bel Pulang

"Eunji-ah , kau mau pulang bersamaku tidak?" tanya baro
"Mianhae~ aku sedang menunggu seseorang. Jadi kau pulang duluan saja"

Tidak lama kemudian Eunji melihat seorang pria berjalan ke arahnya.
"Bukankah itu chan? Kenapaa dia tidak memakai payung"
"Annyeong Eunji-ah ^^ apa kau merindukanku? Kkkk~" tanya gongchan
"Kau ini apa-apaan? Cuaca sedang hujan seperti ini, kau malah berjalan tanpa menggunakan payung. Kalau kau sakit bagaimana?"
"Lalu? Mengapa kau begitu khawatir kepadaku? Jangan-jangan..................."
"Jangan-jangan apa?"
"Jangan-jangan kau menyukaiku. Iyakan? Benar kan?"
"Mwo? Apa-apaan kau ini? Kenapa kau menyangka kalau aku menyukaimu?"
"Terserah saja~ tapi menurutku, kau menyukaiku." jawab chan sambil berjalan
"Hey!!!!" teriak Eunji
"Yaaa! Kenapa kau berteriak?"
"Kau akan pulang ke rumah tanpa payung?"
"Tentu! Aku sangat suka dengan hujan. Aku suka bermain hujan"
"hhh.. Kau kekanak-kanakan!" kata Eunji sambil memayungi chan
"Bawalah payung itu. Nanti kau akan menyesal kalau tidak membawa payung itu."
"Apa maksudmu aku akan menyesal?"
"Entahlah.... Suatu hari kau akan mengetahuinya" jawab chan sambil tersenyum

Sesampainya di rumah, Eunji selalu terbayang akan senyum chan. Menurutnya, senyum chan itu seperti senyum seorang malaikat. Dia sangat manis ketika tersenyum.

Keesokan harinya, Eunji berharap bisa pulang bersama chan lagi. Tetapi ketika pulang sekolah Eunji sama sekali tidak melihat chan. Bahkan ia menunggu sampai sore.
"Kenapa dia tidak datang? Apa hari ini dia tidak sekolah?"
Eunji yang sangat penasaran itupun bertanya pada satpam sekolahnya.
"Permisi pak ^^ boleh saya bertanya?"
"Tentu saja" jawab satpam itu ramah
"Apakah bapak melihat seorang anak laki-laki yang berambut ikal,tinggi dan mempunyai senyum yang manis?"
"Senyum yang manis? Kkkk~ siapa nama anak laki-laki itu?"
"Namanya Gongchan Shik. Dia biasa dipanggil chan"
"Gongchan Shik? Sepertinya nama itu tidak asing lagi"
"Bisakah bapak mencoba mengingatnya? Aku sangat membutuhkan informasi tentangnya"
"Ahhh~ aku ingat. Dia adalah murid kelas XI di sekolah ini"
"Kelas XI? Bukankah dia kelas X?"
"Tentu tidak. Dia kelas XI!"
"Tapi dia bilang padaku, kalau dia kelas X"
"Berbicara denganmu?"
"Iya pak. Kami sering pulang bersama. Bukankah bapak sering melihatnya?"
"Aku bahkan sering melihatmu berbicara sendiri ketika pulang sekolah. Tahukan kau? Chan mengalami kecelakaan 5 bulan yang lalu. Dan sekarang dia dalam keadaan koma. Apa kau tidak tahu?"
"Mwo? Kalau dia sedang berada di rumah sakit dan koma. Lalu, siapa yang selalu pulang bersamaku?"

-To be Continued-
Menurut kalian gimana FFnya?give your comment here guys ;) Gamsahabnida

Selasa, 06 September 2011

AKU CINTA IDOLAKU!!!

Apakah salah jika aku mencintai idolaku?

"Lihatlah, betapa tampannya idolaku ini. Tampan,multitalented,ramah. Aku tidak salah menjadikannya idola!" kata Fifi.
[Fifi adalah seorang anak perempuan yang berumur 14 tahun. Sekarang dia duduk dibangku kelas X]

"Fifi!! Apa kau tidak akan beranjak dari kasur? Ini sudah siang, nanti kau bisa terlambat ke sekolah" jerit ibu Fifi yang kesal.
"Iya bu.. Aku akan segera mandi"

"Lain kali jangan seperti ini. Kau bisa terlambat ke sekolah"
"Baik bu.. Aku janji tidak akan mengulanginya"

"Kau terlambat lagi?" tanya teman sebangku Fifi
"Ah.. Iya hehe" jawab Fifi sambil tersipu malu
Selama pelajaran berlangsung, Fifi selalu memperhatikan gurunya. Baginya motivasi terbesarnya adalah untuk membuat idolanya bangga mempunyai fans seperti Fifi. Tapi sayangnya, Fifi adalah siswa yang tidak aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Hanya saat dia yakin kalau jawabannya itu benar, baru ia memberanikan diri untuk menjawab soal dari gurunya.

"Kenapa tidak ada gurunya?" tanya Fifi.
"Um..tadi kata ketua kelas, gurunya sedang ada urusan. Jadi, tidak bisa mengajar"
Kesempatan jam kosong seperti ini biasanya digunakan Fifi untuk online. Yap! Fifi benar-benar tidak bisa lepas dari internet. Karna biasanya internet paling sering mengupdate tentang idolanya.

"Fi..aku boleh pinjam handphonemu?" tanya salah seorang teman Fifi
"Untuk apa?" jawab Fifi yang malah bertanya lagi
"Hanya ingin mengirim lagu" jawab temannya lagi
"Di handphoneku kebanyakan lagu luar negeri"
"Wah...berarti kau tidak cinta negara sendiri yah" jawab temannya yang seolah menyindir Fifi.
"Hey!!! Bukannya aku tidak cinta negara sendiri. Apa salah kalau aku menyukai musik dari negara lain. Bukankah aku tidak pernah mencampuri tentang hobimu?! Kenapa kau berani berkata seenaknya?"
Fifi paling tidak suka jika ada yang menjelek-jelekan tentang hobinya, termasuk kesukaannya. Apalagi kalau ada yang mencela idolanya, dia akan menjadi sangat marah. Menurutnya, apabila mereka tidak suka dengan idolanya, tidak perlu mem-bash nya.

"Aku mencintai idolaku, apakah itu salah? Mungkin aku terlalu mencintainya sehingga aku berharap suatu saat aku bisa menjadi pacarnya. Apakah tingkahku ini kekanak-kanakan?" kata Fifi dalam hati

Suatu malam, Fifi melihat rekaman mini concert. Dan terlihat ada seorang wanita yang beruntung bisa naik ke atas panggung untuk dinyanyikan sebuah lagu. Masalahnya orang yang menyanyikan lagu itu adalah idola Fifi.
"Aaaah!! Beruntung sekali wanita itu!!" Fifi berteriak sambil memukul bantalnya.
Sejenak ia terdiam dan memutar ulang video itu
"Aku tidak boleh egois seperti ini. Suatu saat idolaku pasti mempunyai pacar. Aku harus bisa menerima kenyataan bahwa mungkin nantinya bukanlah aku yang menjadi pacarnya. Aku selalu berharap menjadi penonton yang beruntung seperti wanita tadi. Tapi, sekali lagi aku tidak boleh egois! Aku harus bisa menerima kenyataan bahwa mungkin nantinya bukanlah aku yang menjadi penonton beruntung itu. Ketika aku bermimpi, aku juga harus siap untuk tidak tercapainya mimpi itu. Tetapi tentu saja aku tak akan menyerah! Aku pasti bertemu idolaku"

Sabtu, 03 September 2011

CALM BUT RAWRR

CALM BUT RAWRR yap! mungkin itu yang bisa menggambarkan bagaimana sifatku.

Cewek pendiam tetapi kalau sudah marah akan menjadi sangat menyeramkan. Pada intinya seseorang yang pendiam itu bisa lebih ganas daripada kalian yang terlalu banyak bicara(kalau bahasa gaulnya banyak bacot).


Aku juga menjadi pendiam dengan sosok yang belum aku kenal. Aku akan menjadi sangat diam. Biasanya hanya  bicara saat aku perlu. Tetapi apabila aku t'lah kenal dan bahkan dekat dengannya aku tak akan jadi sependiam itu. Aku akan menjadi remaja cewek seperti yang lainnya. Mengobrol tentang cowok, social network dan curhat. Entahlah rasanya seperti mempunyai dua kepribadian. Mempunyai sifat seperti itu tidak selalu mengenakkan, terkadang aku harus siap dicaci-maki karna kepribadianku ini. Tapi harus bagaimana lagi? Aku t'lah berusaha semampuku tetapi hasilnya NIHIL. Yasudahlah mungkin ini kepribadian yang unik yang tidak dimiliki semua orang. Akan ku coba untuk mensyukuri yang diberikan oleh Allah :')